Dinas Pendidikan Sumatera Utara selaku pelaksana Ujian Nasional (UN) dan Universitas Negeri Medan (Unimed) selaku panitia pemindaian Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) siswa peserta UN SMA/sederajat, akan melakukan evaluasi dalam rangka memperbaiki pelaksanaan UN ke depan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Muhammad Zein Siregar dan Rektor Unimed Prof Ibnu Hajar Damanik menyusul telah diterimanya hasil monotoring Ombudsman RI Perwakilan Sumut di tempat terpisah, Senin (21/4/2014).
Kepala Dinas Pendidikan Sumut Muhammad Zein Siregar mengatakan, temuan Ombudsman ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan UN ke depan. Terutama dalam pelaksanaan UN tingkat SMP sederajat yang akan dilangsungkan 5 Mei 2014.
Sementara Rektor Unimed Prof Ibnu Hajar mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih dengan temuan yang disampaikan Ombudsman. Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan UN tahun ini, Unimed hanya mensuplai koordinator pengawas satuan pendidikan, sedangkan pengawas ruangan disuplai oleh Dinas Pendidikan.
Dikatakan Ibnu Hajar, bila ada masalah ditemukan dalam pengawasan UN, sifatnya hanya kasuistik. Terjadinya permasalahan dalam pengawasan UN dikarenakan persepsi para pengawas yang tidak sama dalam memaknai aturan POS UN tersebut.
"Persepsi bagaimana mereka memaknai sebuah ide dalam aturan itu, seperti apa penafsirannya. Ada opsi bagi teman-teman pengawas, jangan sampai kalau sudah dilem, ada yang salah datanya, nama dan nomor jangan sampai salah. Karena itu tidak bisa diperbaiki lagi. Mesin scaning tidak bisa memperbaiki," ungkapnya.
Dikatakan Ibnu Hajar, pihaknya masih bisa mentolerir pelanggaran yang dilakukan pengawas selama pelanggaran itu tidak disengaja.
"Kalau melem LJUN-nya masih di satu ruangan bersama, menurut saya, walaupun itu tidak sesuai POS UN, kita beri toleransi. Kecuali dia ada di warung kopi untuk melem LJUN, itu tidak kita terima. Karena sudah pernah kejadian, begitu dilak langsung, tercecer. Memang itu human error, tetapi ini untuk mengantisipasi," bebernya.
Terkait temuan Ombudsman, pihaknya akan menindaklanjutinya dan melakukan rapat evaluasi.
"Terlepas dari plus minusnya pelaksanaan UN, memang ada kekurangan-kekurangan yang kita temukan. Tapi yang berkaitan dengan substansi, perlu kita klarifikasi. Kita tidak menutup diri dari kritik. Tapi kalau kritik itu hanya wacana, kita juga tidak setuju," ujarnya.
Lebih lanjut Ibnu mengatakan, pada pelaksanaan UN tingkat SMA tahun ini, Unimed akan memindai 1,1 juta LJUN. Unimed menargetkan selesai melakukan pemindaian dalam 10 hari.
Dia menuturkan, penyelenggaraan UN tahun ini sudah lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini mekanismenya lebih baik. Mendikbud lebih terbuka karena seluruh elemen terkait diberi ruang, termasuk soal pengamanan diserahkan ke Polri," jelasnya. [ded]
KOMENTAR ANDA