post image
KOMENTAR
Indonesia memiliki terlampau banyak perempuan hebat, tidak hanya Kartini. Mulai dari Sabang hingga Merauke, bukan hanya berjejer pulau-pulau yang indah, melainkan juga barisan kaum perempuan yang setiap hari berusaha keras, berjuang untuk merawat, menghidupi keluarga hingga keluar dari batas-batas kerumahtanggaan dan menjadi pemimpin bagi masyarakat.

Demikian disampaikan Nirwansyah Putra Panjaitan, Direktur Eksekutif FIKR (Filsafat, Kebijakan dan Art) Institute, Senin (21/4/2014).

Nirwansyah menjelaskan, bahwa kurang lebih 400 tahun sebelum Raden Ajeng Kartini bisa menulis, di Kesultanan Aceh sudah malang-melintang nama Keumalahayati.

Menurutnya Malahayati adalah sosok perempuan energik yang mampu mengemudikan kapal, bukan sampan. Dia tak cuma bisa menulis, dia juga mampu membaca peta, arah angin dan memimpin pasukan perang melawan penjajah Belanda.

Diriwayatkan, Malahayati pernah memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pasukan perang yang telah tewas) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599.

"Bahkan dia berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Dia kemudian mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini dan seterusnya dia dipanggil dengan sebutan Laksamana Malahayati," ujarnya.

Jadi, kata Nirwansyah, adalah fakta yang tidak terbantahkan bahwa sungguh banyak perempuan Indonesia yang hebat dari dulu sampai sekarang.

"Tidak hanya mencari nafkah di dalam negeri, bahkan sampai di seberang lautan.Luar biasa. Selamat untuk kaum perempuan," tegasnya. [rgu]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ragam