Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mendesak Presiden SBY untuk segera mengesahkan kebijakan penggunaan jilbab di kalangan polisi wanita.
"Kami juga mewacanakan jilbab polwan kepada setiap capres karena sekarang ini momen sebelum Pilpres," ujar koordinator aksi Lembaga Dakwah Kampus UI, Heru Purwanto di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (20/4) pagi.
Heru menekankan, jika SBY hingga akhir jabatannya Oktober nanti tidak jua melegalkan jilbab dalam tubuh kepolisian, maka presiden selanjutnya bisa melakukan hal serupa. Karenanya, LDK UI mengharap setiap capres menjadikan jilbab polwan sebagai salah satu program utama mereka dalam kampanye.
LDK UI dalam aksinya juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk ikut mengawal masalah ini sehingga bisa segera diselesaikan dengan baik. LDK UI, lanjut Heru, akan tetap bergerak secara aktif dan konsisten mengawal isu jilbab polwan sampai akhir.
Puluhan mahasiswa berjas almamater itu juga membawa kardus bertuliskan beberapa kata seperti "Sampai Berjilbab Dibatasi" dan "Polwan Berjilbab". Aksi berjalan aman dan kondusif meski tanpa pengawalan dari aparat kepolisian.
Rencananya, besok (Senin, 21/4) mereka bersama kelompok mahasiswa UI lainnya akan melakukan aksi long march dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka untuk menuntut presiden melegalkan jilbab dalam institusi kepolisian.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA