Partai Nasdem mengaku tidak mengincar kursi wakil presiden di pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Menyusul, keputusannya berkoalisi dengan partai pemenang PDI Perjuangan.
Wakil Sekjen Nasdem Willy Aditya mengungkapkan, partainya ingin merubah budaya berpolitik di Indonesia. Di mana, selama ini koalisi yang dibangun hanya untuk kepentingan berbagi kue kekuasaan.
"Nasdem ingin merubah kultur tersebut. Kita ingin menciptakan kultur berpolitik yang baru bahwa koalisi itu bukan mementingkan kepentingan transaksional atau bagi-bagi kekuasaan di pemerintah," ujarnya kepada Kantor Berita Politik Rakyat Merdeka Online, Kamis (17/4/2014).
Willy menambahkan, dalam kesepakatan koalisi dengan PDIP, partainya sama sekali tidak menawarkan atau mengambil posisi cawapres maupun jabatan di kabinet. Sebab, kerja sama itu dibentuk atas dasar kesamaan pandangan bahwa dalam berkoalisi yang terpenting adalah bekerja.
"Nasdem ingin merubahnya dengan kultur politik yang sangat negarawan. Bisa memisahkan jabatan publik dan partai, tidak boleh merangkap jabatan di pemerintahan," jelasnya.
Jelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang, kontestan Pemilu 2014 mulai sibuk mencari pasangan yang cocok untuk koalisi, tak terkecuali dengan PDIP. Partai yang didapuk sebagai pemenang ini juga mulai aktif mencari mitra koalisi. Hingga kini baru Nasdem yang digandeng partai banteng untuk bersama-sama mengusung bakal capresnya Joko Widodo alias Jokowi.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA