
Menanggap hal ini, pengamat komunikasi politik Sumut Rudianto M.Si mengatakan, hal tersebut merupakan kesalahan fatal jika benar-benar terjadi.
"Jika memang betul terjadi, saya kira ini sebuah kecelakaan yang sangat luar biasa dalam Ujian Nasional kita," ujar Rudianto yang juga menjabat Dekan FISIP UMSU, Senin (14/4/2014).
Padahal, kata Rudianto, sebelumnya Menteri Pendidikan Nasional sudah sesumbar meyakinkan bahwa Ujian Nasional kita tahun ini akan bersih.
"Jadi kalau memang benar, berarti telah terjadi kebobolan yang diakibatkan kelalain. Dan dalam hal ini yang paling bertanggungjawab adalah Menteri Pendidikan Nasional. Jika terbukti dia harus berani mundur," tegasnya.
Sementara itu, dari perspektif komunikasi politik Rudianto melihat kasus ini sangat tendensius dan kental aroma politiknya.
"Yang jelas ini adalah salah satu bentuk kelicikan, karena sudah memanfaatkan ranah yang semestinya steril dari kepentingan politik," pungkasnya. [rgu]
KOMENTAR ANDA