Muhammad Yunus Ramadhan, bocah penyemir sepatu berusia 8 tahun yang digerogoti kanker kelenjar getah bening mengaku menyemir untuk membantu Ibunya, Darnius Sri Dawati (37) yang bekerja secara serabutan.
"Uangnya untuk bantu ibu, sama untuk sekolah," katanya saat ditemui di rumah mereka, Jalan Melati, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, Sabtu (12/4/2014).
Sang ibu sendiri mengakui jika anak-anaknya kerap memberikan uang hasil menyemir sepatu yang mereka lakukan. Namun, ia mengaku tidak pernah memaksakan kedua anaknya untuk melakukan aktivitas tersebut.
"Kalau mereka mau pergi (menyemir) ya mereka pergi. Tapi itu atas inisiatif mereka sendiri, saya tidak tega kalau menyuruh mereka," ungkapnya
Jika pergi menyemir, Yunus dan Ali menurutnya mampu mengumpulkan uang Rp 20 ribu setiap harinya. Uang ini sendiri menurutnya menjadi tambahan penghasilannya yang bekerja secara serabutan.
"Kalau saya bekerjanya serabutan, apa saja saya kerjakan untuk mendapatkan uang yang penting halal," ungkapnya. [rgu]
KOMENTAR ANDA