Dengan wajah sendu dan sesekali tampak meringis menahan sakit pada luka di lehernya, bocah kecil bernama Yusuf yang masih berusia 8 tahun terlihat menjajakan jasa menyemir sepatu kepada warga yang nongkrong di warung-warung kopi di sepanjang jalan Agus Salim, Medan.
Hampir setiap hari, bocah bernama lengkap Muhammad Yunus Ramadhan ini selalu terlihat mendampingi abangnya Chaidir Ali (12) berjalan kaki dan singgah dari warkop ke warkop mengharapkan orang yang menginginkan jasa mereka.
"Semir om?," tanyanya kepada warga.
Yunus langsung tampak sumringah setiap kali warga menerima tawarannya untuk menyemir sepatu mereka. Dengan antusias, ia langsung membawa sepatu-sepatu tersebut dan menyemirnya bersama dengan kakaknya Ali.
Tangan kurusnya terlihat selalu lincah menggosokkan kuas semirnya, hingga sepatu pelanggannya terlihat mengkilat. Setelah selesai mereka juga tidak menentukan tarif tertentu kepada pelanggannya.
"Seikhlas saja om," ujarnya sembari menerima beberapa lembar uang pecahan seribu dari pelanggannya.
Yunus mengaku, terkadang ia merasa perih pada lehernya yang mengalami luka seperti luka bakar dan ditutupi perban. Namun, ia mengaku lebih senang mengikuti abangnya daripada tinggal sendirian di rumah mereka di Jalan Melati, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Polonia, Medan.
"Dirumah malas sendirian om," ungkapnya.
Chaidir Ali sang kakak (Abang) menyebutkan, penyakit pada leher yang diderita adiknya sudah terjadi sejak lama. Namun ketiadaan biaya untuk perobatan, membuat sang adik terpaksa hanya mengandalkan perban dan salep untuk menutup luka saja.
"Kata dokter dia sakit kanker kelenjar getah bening," ungkapnya sambil berlalu mencari pelanggan lainnya. [rgu]
KOMENTAR ANDA