Lembaga survei Populi Center, menilai ada beberapa skenario yang dapat diperhitungkan agar partai politik bisa memenuhi presidential threshold.
Hal ini terkait tidak adanya parpol yang meraih suara dominan dalam Pemilu legislatif 9 April lalu.
Menurut Ketua Populi Center, Nico Harjanto, seperti dilansir rakyat merdeka Online, Jumat (11/4/2014), partai yang belum memperoleh suara tertinggi, diatas 20 persen, belum cukup memenuhi syarat presidential treshold sehingga diperlukan koalisi dengan partai lainnya.
Sebab itu, ada tiga sekanrio koalisi yang dibutuhkan partai politik tersebut.
Skenario pertama, Nico menganjurkan PDIP cukup berkoalisi dengan partai pendatang baru, seperti Nasdem atau bisa juga dengan PKB. Apalagi komunikasi PDIP dengan kedua partai tersebut sangat baik dan tak memiliki trauma historis.
"Skenario kedua adalah koalisi Golkar dengan PKS karena memiliki karakter yang sama dalam hal sikap politiknya yang mengikuti koalisi pemerintah, namun bertindak seperti oposisi," lanjut Nico.
Sementara skenario ketiga adalah koalisi antara Gerindra, Hanura, PPP, Demokrat, dan PAN.
Diketahui, berdasarkan hasil penghitungan akhir Populi Center menunjukkan, PDI Perjuangan meraih suara 18,2 persen. Menyusul di bawahnya Golkar sebanyak 15,05 persen, Gerindra 12,1 persen, Demokrat 10,2 persen, PKB 8,65 persen, PAN 7,47 persen, PPP 7,02 persen, PKS 6,99 persen, Nasdem 6,75 persen, Hanura 5,17 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 1,46 persen, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sebesar 1,04 persen.
Dari penghitungan tersebut ada dua partai yang tidak lolos parliamentary treshold (PT) yaitu PBB dan PKPI karena untuk masuk DPR partai politik harus mendapat suara minimal sebesar 3,5 persen. [ded]
KOMENTAR ANDA