PKB membuat kejutan. Di saat beberapa partai tengah mengalami penurunan perolehan suara di pemuli ini, PKB malah mampu naik sampai dua kali lipat. Berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei, PKB mendapat suara sekitar 9,22 persen. Padahal, di pemilu 2009, PKB hanya memperoleh 4,94 persen.
Pengamat politik dari Universitas Parahyangan Bandung Prof Asep Warlan Yusuf menyebut, hasil perolehan suara PKB di tahun di luar prediksi banyak kalangan. Awalnya, banyak yang menduga PKB bakal ancur-ancuran di pemilu ini.
“Perolehan suara PKB cukup mengejutkan. Di luar prediksi suara PKB hampir melampau perolehan Demokrat. Kenaikannya bahkan mencapai 2 kali lipat. Padahal, partai-partai papan tengah lain mengalami penurunan,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik Rakyat Merdeka Online malam ini.
Keberhasilan PKB ini, kata Asep tidak bisa dilepaskan dari faktor dua kandidat capresnya, Rhoma Irama dan Mahfud MD. Dua tokoh ini mampu menarik banyak suara karena banyak pendukungnya. Rhoma dan Mahfud juga rajin keliling untuk mengkampanyekan PKB.
“Rhoma kan banyak penggemarnya. Saat dia keliling dalam kampanye, selalu penuh,” ucapnya.
Dalam salah satu baliho yang dipasang Rhoma akhir tahun lalu, singkatan PKB pernah dipelesetkan menjadi Partainya Ksatrai Bergitar dengan gambar Rhoma yang menaiki kuda sambil mengoren gitar. Dengan hasil ini, kata Asep, PKB bisa disebut sebagai Partai Ksatria Berjaya.
Mahfud, kata Asep, juga cukup membantu. Sejak mendeklarasikan akan nyapres melalui PKB, mantau ketua MK ini rajin sekali berkeliling. Bukan hanya di Jawa Timur yang merupakan basis PKB, Mahfud juga menggalang dukung sampai ke Sumatera dan Kalimantan.
Untuk mesin partai PKB sendiri, Asep tidak melihat sesuatu yang istimewa. Tidak ada terobosan yang dilakukan. Kinerja Muhaimin di pemerintahan juga tidak ada yang menonjol. Tanpa dorongan dari Rhoma dan Mahfud, PKB sulit mendapatkan suara sebesar saat ini.
“Prestasi Muhaimin di pemerintahan tidak tampak. Misalnya soal buruh dan tenaga kerja, tidak terlihat. Jadi, keberhasilan PKB lebih didorong karena faktor Rhoma dan Mahfud plus beberapa gerbong Gus Dur yang kecewa dipartai lain gabung kembali ke PKB,” tandasnya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA