
Selain itu, undang-undang tersebut juga mewajibkan adanya pendidikan seks di sekolah, pelatihan keluarga berencana dari petugas kesehatan, serta perawatan medis bagi wanita yang telah melakukan aborsi ilegal.
Presiden Filipina Benigno Aquino, seperti dilansir BBC, menyebut bahwa UU tersebut akan membantu orang miskin yang tidak mampu mengontrol kelahiran serta untuk memerangi tingginya angka kematian ibu saat melahirkan.
Filipina sendiri diketahui menjadi salah satu negara dengan tingkat kelahiran yang tinggi di Asia. Undang-undang tersebut sebelumnya sempat ditangguhkan selama satu tahun karena kasasi yang diajukan oleh Gereja Katolik.
Gereja Katolik memiliki pengaruh yang signifikan karena sekitar 80 persen warga Filipina merupakan penganut Katolik.[rmol/rgu]
KOMENTAR ANDA