Dalam sistem politik modern, konsep branding sangat diperlukan oleh setiap politisi. Pasalnya, hal itu berfungsi untuk memudahkan masyarakat untuk mengingat.
"Juga memudahkan masyarakat dalam meminta pertanggungjawaban," ujar pengamat politik UI Hamdi Muluk di kawasan Matraman, Jakarta, Minggu (6/4).
Nantinya, jika seseorang menjabat dan bekerja tidak sesuai branding dirinya, maka masyarakat akan bisa marah dan menuntut.
Pun demikian, aksi branding juga bukannya tanpa kendala. Menurut Hamdi, sedikitnya ada tiga alasan mengapa branding sulit dilakukan.
"Pertama, ideologi partai tidak jelas. Kedua ialah terlalu banyaknya caleg. "Untuk ideologi partai platform ini sangat penting untuk membedakan suatu partai dengan partai lainnya," ungkapnya.
Terakhir, lanjut Hamdi, bahwa sebagian besar politisi Indonesia adalah politisi dadakan. Padahal, untuk membangun suatu brand, diperlukan waktu sedikitnya lima tahun. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA