Belasan warga yang menamakan diri Gerakan Penyelamat Tanah Karo Simalem mengamuk di Kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Jalan Diponegoro, Medan, Selasa (1/4/2014). Mereka emosi karena pihak Pemprovsu tidak langsung merespon pertanyaan mereka seputar berkas pemakzulan bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi.
Koordinator Gerakan Penyelamat Tanah Karo Simalem, Julius Sembiring mengatakan kedatangan mereka hanya untuk mempertanyakan proses terhadap berkas yang menurut mereka sudah dikirimkan kepada Gubernur Sumatera Utara untuk diteruskan kepada Menteri Dalam Negeri.
"Suratnya sudah masuk sejak 15 Maret 2014, makanya kami datang untuk mempertanyakan sejauh mana prosesnya," kata Julius, Selasa (1/4/2014).
Julius menyebutkan, emosi mereka tersulut karena sejumlah pegawai di Biro Otonomi Daerah, Sumatera Utara mengaku tidak mengetahui perihal berkas tersebut. Disaat bersamaan, kepala biro otonomi daerah juga menurut mereka sedang tidak berada di tempat. Upaya mereka untuk mempertanyakan langsung proses ini kepada Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho juga dihalangi dengan alasan gubernur tidak berada di tempat.
"Masa semua bilang nggak tau, sementara kami mau tanya Gatot langsung mereka bilang lagi tidak ditempat, itu yang bikin emosi tadi," ungkapnya.
Julius mengaku mereka sengaja datang ke kantor Gubernur untuk mempertanyakan kelanjutan dari berkas pemakzulan tersebut. Hal ini dilakukan sebab mereka sangat berharap berkas tersebut segera diproses agar roda pemerintahan di Kabupaten Karo bisa segera normal kembali.
Diketahui, DPRD Karo memutuskan untuk memakzulkan Bupati Kena Ukur Karo Jambi karena dinilai tidak mampu memimpin roda pemerintahan dengan baik. Berkas pemakzulan yang diputuskan melalui paripurna pada Kamis 13 Maret 2014 lalu, sudah dikirimkan kepada Gubernur Sumut untuk diteruskan kepada presiden melalui Mendagri.[rgu]
KOMENTAR ANDA