
"Nggak takut, buayanya kawan kami," kata Liza (5) salah seorang anak.
Buaya yang hidup di sungai tersebut merupakan Buaya sepit atau senyulong (Tomistoma schlegelii). Oleh warga, buaya yang mampu tumbuh hingga sepanjang 3,5 meter ini disebut buaya ikan. Menurut mereka, terdapat 3 ekor buaya dengan panjang sekitar 3 meter, yang kerap muncul disekitar tempat anak-anak mereka berenang. Namun hal tersebut tidak pernah membuat mereka khawatir, bahkan orang tua mereka juga tidak melarang anaknya berenang ketika buaya-buaya tersebut muncul.
"Kalau dibilang takut ya nggak, buktinya setiap hari anak-anak banyak berenang disitu," ungkap Munir (36) salah seorang warga.
Sungai Kaliwates ini merupakan sungai yang menjadi tapal batas Sumatera Utara dan Riau. Sungai tersebut mengalir diantara perkebunan sawit milik swasta. Pada saat musim hujan, uaya-buaya tersebut menurut warga kerap naik hingga beberapa kilometer kearah hulu. Namun, mereka kembali turun saat air mulai surut kembali. Warga meyakini buaya-buaya tersebut tidak akan memangsa mereka sepanjang asupan makanannya masih mencukupi.[rgu]
KOMENTAR ANDA