Syamsuddin alias OK Lima Laras, pemilik Pondok Pesantren Danzawiyah Arkanuddini, di Desa Pulo Dogom kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Utara, masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Labuhan Batu atas atas kasus pencabulan yang dilakukan terhadap sejumlah siswa.
Ditemui disela pemeriksaannya di Unit PPA Polres Labuhan Batu, Kamis (27/3/2014), ia mengaku melakukan aksinya karena memiliki masalah dengan urusan memuaskan hasrat biologisnya.
"Sejak kecil saya pernah dicabuli. Dan hal itu yang membuat saya tertarik dengan laki-laki hingga saat ini," ungkapnya.
Untuk menyalurkan hasratnya tersebut, Ia mengaku selalu mencari cara agar siswanya bersedia dicabuli.
"Awalnya saya curhat dengan mereka bahwa saya soal kelainan seks yang saya alami. Setelah itu, saya minta tolong agar kemaluan mereka saya hisap. Setelah itu, saya minta tolong kepada mereka agar menghisap kembali kemaluan saya. Setelah selesai mereka saya beri uang Rp10 ribu," jelasnya.
Menurutnya aksi seperti ini sudah dilakukannya selama 4,5 tahun terakhir. Empat siswa terakhir menurutnya baru sekali saja dicabulinya.
"Empat siswa itu baru sekali saya cabuli, sedangkan satu siswa lagi sudah berkali-kali dan sudah 4,5 tahun saya cabuli. Itu dilakukan di dalam kamar mandi dan di dalam gudang sekolah usai pengajian sekira pukul 23.00 wib disaat keadaan sedang sunyi," ungkapnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA