Kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam meresmikan Bandara Kualanamu Internasional (KNIA) dinilai memanfaatan jabatannya sebagai Presiden untuk kepentingan Partai Demokrat.
Demikian disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Sumut, Muazzul SH M Hum didampingi Sekretaris Umum drg M Sahbana saat memberikan siaran pers di Kampus Universitas Medan Area (UMA), Jalan Setia Budi Medan, Kamis (27/3/2014) siang.
Dikatakannya, pemanfaatan jabatan SBY demi kepentingan partai dapatdiketahui dari waktu yang berdempetan antara peresmian bandara dengan kampanye Partai Demokrat.
"Peresmian KNIA ini hanya waktu berbeda satu hari dengan kampanye Partai Demokrat pada Jumat (28/3/2014). Ini merupakan waktu yang diset sedemikian rupa oleh partai itu. Kalau hanya efisiensi didempetkankan satu hari, PPI tidak bisa menerima itu," katanya.
Dijelaskannya, kedatangan awal SBY untuk meresmikan Bandara KNIA dan menghadiri kampanye parpolnya di lapangan Merdeka Medan juga menggunakan fasilitas negara, yaitu pesawat terbang kepresiden.
Penggunaan fasilitas negara itu, menurutnya harus dibuka secara transparan.
"Nah pulangnya juga bagaimana? Apakah menggunakan fasilitas negara atau fasilitas pribadi? Makanya perlu transparansi, karena ini menyangkut kepala negara. Menurut kami ini adalah pelanggaran yang serius," ujarnya.
Diutarakannya, peresmian KNIA dinilai hanya dijadikan alasan untuk bisa memanfaatkan fasilitas negara. Apalagi, menurutnya bandara pengganti Polonia itu belum rampung 100 persen secara fisik.
"Ditambah infrastrukturnya, baik jalan dan semua yang belum memenuhi syarat, makanya banyak masyarakat mensinyalir peresmian ini dipaksakan menjelang penghujung masa pemerintahan SBY," katanya.
Diketahui, SBY pada Kamis (27/3/2014) ini meresmikan Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) di Kabupaten Deli Serdang. Usai peresmian, Jumat (28/3/2014) SBY akan menghadiri kampanye akbar partai Demokrat di lapangan Merdeka Medan. [ded]
KOMENTAR ANDA