post image
KOMENTAR
Bandara Internasional Kualanamu akhirnya diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (27/3/2014) siang. Bandara yang berada di Kabupaten Deliserdang itu salahsatu dari lima proyek bandara lain juga diresmikan dalam acara yang sama.

Peresmian ditandai dengan pemukulan gondang dan penandatanganan prasasti. Kegiatan itu digelar di apron kargo Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang sekitar pukul 14.35 WIB.

"Dengan terlebih dulu memohon ridho Allah SWT dan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan 6 bandara yang kita bangun dan kita tingkatkan kapasitasnya," kata SBY.

Pembangunan Bandara Kualanamu Medan menghabiskan anggaran sekitar Rp 5,59 triliun. Sebanyak Rp 3,39 triliun dana berasal dari APBN, sisanya Rp 2,2 triliun merupakan investasi PT Angkasa Pura II untuk sisi darat bandara.

Pendanaan untuk sisi darat mencakup pembangunan terminal modern dan stasiun kereta untuk mendukung operasional kereta yang menghubungkan bandara dengan Stasiun Besar Kereta Api di pusat Kota Medan.

"Bandara Internasional Kualanamu adalah satu-satunya bandara di Indonesia yang terkoneksi dengan moda transportasi kereta. Kehadiran kereta menambah pilihan moda transportasi bag masyarakat," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dalam siaran persnya yang dibagikan di acara peresmian.

Selain kereta, Bandara Kualanamu juga merupakan bandara pertama yang menerapkan integrated baggage handling sreening system (IBHSS). "Sistem ini juga mencakup security screening demi keamanan yang lebih terjamin," sebut Tri.

Dia memaparkan, sejauh ini Bandara Internasional Kualanamu sudah melayani 205 penerbangan per hari yang dioperasikan 14 operator. Sejak Juli 2013 hingga Desember 2013, jumlah penumpang sudah mencapai 8,05 juta orang. Sedangkan pada periode Januari 2014-Februari 2014 sudah terdata 1,4 juta penumpang yang menggunakan bandara ini.

Seperti Bandara Kualanamu, dua di antara lima proyek bandara yang ikut diresmikan dikelola langsung PT Angkasa Pura II, yaitu Terminal Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, dan Terminal Penumpang Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Sementara itu, tiga lainnya merupakan bandara yang dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan, yaitu Bandara Muara Bungo di Jambi, Bandara Pekon Serai di Lampung Barat, dan Bandara Pagar Alam di Lahat, Sumatera Selatan.

Bukan hanya proyek bandara, Presiden SBY juga meresmikan Geopark Kaldera Toba. Peresmian ini merupakan upaya Indonesia untuk menjadikan taman bumi kaldera terbesar di dunia itu masuk dalam Global Geopark Network Unesco. [ded]

Foto:@kualanamuKNO

Sandy Irawan: Miliki Lokasi Strategis, Pemko Binjai Mestinya Prioritaskan Kawasan Ekonomi

Sebelumnya

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan