Isu pembunuhan atas Jokowi bila tetap maju sebagai capres sengaja ditiupkan untuk meningkatkan popularitas mantan Walikota Solo itu.
Menurut pengamat politik asal Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, munculnya isu tersebut sengaja ditiupkan dalam tema besar melodramatik yang berujung pada peningkatan popularitas.
"Kampanye Jokowi miskin program. Yang ditonjolkan melodramatiknya saja. Kampanye yang menguras perasaan untuk tingkatkatkan elektabilitas, tapi mengesampingkan akal sehat," ujar Agung seperti yang dilansir Kantor Berita Politik Rakyat Merdeka Online, Selasa (25/3/2014).
Menurut Agung, munculnya isu Jokowi bakal dibunuh atau dibuat cacat, bersamaan dengan munculnya figur baru yang disebut-sebut sudah didekati parpol lain untuk maju dalam pemilu 2014.
"Apalagi di saat yang sama muncul figur baru, yaitu Abraham Samad. Yang punya pesona kuat dengan penekanan pada pemberantasan korupsi dan clean goverment daripada Jokowi," kata Agung. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA