Tim Pendamping Aisyah, bocah yang menjadi tunawisma bersama ayahnya Muhammad Nawawi Pulungan (54) selama 3 tahun terakhir, memberikan klarifikasi seputar bolosnya Aisyah dari sekolah untuk berenang di Kolam Renang, Hotel Danau Toba Internasional, Senin (24/3/2014) pagi.
Koordinator Komite Donatur Aisyah, Cahyo Pramono menyebutkan, bolosnya Aisyah dari sekolah sepenuhnya bukan atas inisiatif dari tim pendamping, melainkan karena adanya permintaan dari ayah kandung Aisyah, Muhammad Nawawi Pulungan(54) untuk menemani perjalanan Aisyah bersama ibu kandungnya, Sugiarti (34) yang rencananya pulang ke Pekan Baru, Riau pada hari ini.
"Soal Aisyah bolos sekolah bukan inisiatif pendamping, pendamping hanya mendampingi atas perintah ayah kandungnya," demikian salah pernyataan Cahyo melalui pesan singkat.
Cahyo menyebutkan, permintaan Nawawi sendiri sempat ditolak oleh tim pendamping dan menyarankan agar Aisyah terlebih dahulu pergi ke sekolah di SD Negeri 060786 Jalan Purwo, Medan Timur. Namun, Nawawi tetap ngotot bahwa Aisyah dan Ibunya terlebih dahulu pergi jalan-jalan sebelum Sugiarti pulang. Hal ini disertai dengan permintaan agar tim pendamping juga menemani keduanya.
"Pendamping sudah menyarankan untuk pergi setelah sekolah, tetapi ayahnya memaksa karena ibunya harus segera pulang ke Riau. Ayahnya juga meminta pendamping untuk menemani perjalanan Aisyah bersama ibunya, untuk memastikan Aisyah aman, ada pendamping dan disiapkan 1 kendaraan," sebut Cahyo.
Dilain sisi, Komisioner KPAID Sumut, Muslim Harahap mengaku mereka akan melakukan evaluasi terhadap aktivitas yang membuat Aisyah menjadi bolos sekolah tersebut. Sebab, hal ini sebelumnya diluar dari perkiraan mereka.[rgu]
KOMENTAR ANDA