Pengamat Sosial UMSU, Airifin Saleh Siregar mengkritik tindakan yang dilakukan oleh tim pendamping Aisyah, yang membawa Aisyah berenang ke Kolam Renang, Hotel Danau Toba, Senin
(24/3/2014) pada jam dimana seharusnya Aisyah masih belajar di sekolahnya SD Negeri 060786, Jalan Purwo, Medan Timur. Menurutnya tindakan tersebut menunjukkan jika Aisyah saat ini
sudah diperlakukan melebihi batas kewajaran.
"Aisyah sekarang ini seolah menjadi 'barang' rebutan dari berbagai pihak yang ingin menunjukkan mereka benar-benar peduli," katanya.
Arifin Saleh menyebutkan, tindakan yang dilakukan oleh tim pendamping tersebut akan memberikan preseden buruk bagi Aisyah. Sebab, selama ini masyarakat mengenal Aisyah sebagai sosok yang bertanggung jawab terhadap orang tuanya. Dengan dikenalkannya Aisyah kepada hal-hal seperti ini oleh tim pendamping, maka tidak tertutup kemungkinan Aisyah akan berubah karena 'terkejut' dengan berbagai pelayanan yang dia dapatkan.
"Ini yang seharusnya dipahami oleh tim pendamping," ujarnya.
Arifin menyarankan, seluruh pihak yang ingin menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan kepada Aisyah sebaiknya menahan diri demi kebaikan dari Aisyah dan Nawawi. Bantuan yang ada menurutnya tidak akan memberikan manfaat jika pemberiannya dilakukan tanpa perencanaan yang matang. Bantuan pendidikan seperti yang diberikan oleh Pemko Medan serta perawatan kesehatan terhadap ayahnya Nawawi menurut Arifin sudah menjadi hal yang tepat mengingat bantuan ini menjadi hal tersebut menjadi kebutuhan mereka yang mendesak.
"Jangan nantinya bantuan yang diberikan hanya simbolis untuk menunjukkan kalau si A dan si B atau organisasi A atau B benar-benar peduli," ungkapnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA