Jan Wanner Saragih yang dikaitkan dengan aktivitas penebangan hutan di Dusun Urung Dolok dan Dusun Jagur, Nagori (Desa) Togur, Kecamatan Dolok Silau, Simalungun, membantah terlibat dalam aksi perambahan hutan yang saat ini kasusnya sedang diproses di Polres Simalungun.
Menurutnya, pengusaha yang berada dibalik aktivitas penebangan hutan tersebut yakni Hirotosi, seorang warga negara Indonesia keturunan Jepang. Dikaitkannya naamnya dengan aktivitas perambahan ini menurutnya karena ia memiliki kerjasama dengan Hirotosi soal pengadaan bibit sawit yang ditanam dikawasan tersebut.
"Saya hanya menyediakan bibit sawit disana, karena Hirotosi tidak sanggup menyediakan bibit. Jadi saya sama sekali tidak terlibat dalam penebangan itu," ujarnya, Minggu u(23/3/2014).
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Derah (PPKAD) Simalungun ini mengakui, sejumlah pekerja yang ditangkap oleh Polres Simalungun dari lokasi perambahan hutan lindung tersebut merupakan anak buahnya, termasuk Iwan Lubis. Namun, keberadaan Iwan Cs menurutnya bukan untuk melakukan penebangan kayu, melainkan untuk menjalankan bisnis pengadaan bibit sawit tersebut.
"Oh dia yang menerima dan menjalankan bibit sawit itu disana," kilahnya.
Jan Wanner juga tidak membantah jika dirnya melakukan sejumlah transfer uang kepada Iwan Lubis. Namun menurutnya uang tersebut hanya unutk keperluan pengadaan bibit sawit yang dimaksud.
Diketahui, Polres Simalungun menangkap puluhan warga dari lokasi perambahan hutan lindung di Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun. Dari 21 warga yang ditangkap, 12 diantaranya dijadika tersangka. Para pekerja mengaku disuruh oleh Jan Wanner Saragih yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Derah (PPKAD) Simalungun. Polisi masih menyeidiki kasus ini.[rgu]
KOMENTAR ANDA