Lumban-Sitorus, salah satu desa terdekat dengan kompleks TobaPulp, di Parmaksian, Tobasamosir, baru saja menerima pembangunan saluran irigasi tersier senilai Rp 31,5 juta untuk mengairi areal persawahan seluas 25 hektar.
Irigasi pembagi itu dikerjakan rekanan lokal, CV Bangkit Mandiri pimpinan Marojahan Sitorus, dengan seluruh pembiayaan bersumber dari dana CSR (corporate social responsibility) TobaPulp (PT Toba Pulp Lestari,Tbk).
Mayoritas penduduk Lumban-Sitorus (205 kk) adalah petani. Hanya sedikit yang jadi PNS, pedagang, karyawan, serta kontraktor TobaPulp. Dengan demikian, pembangunan saluran irigasi ke persawahan penduduk menjadi penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian pangan, misalnya dari selama ini sekitar 25 kaleng per rante (400 meter persegi). Tentu, ketersediaan air hanyalah salah satu faktor peningkatan produktivitas pertanian, sedang yang lainnya meliputi ketersediaan bibit unggul dan tahan hama, pupuk, pestisida, pengolahan lahan, dan musim yang sesuai.
Produksi beras dari Lumban-Sitorus serta kawasan sekitarnya di kecamatan Porsea, yang berdekatan dengan Danau Toba, terkenal baik dan karena itu digemari konsumen, termasuk di Medan sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara. Para karyawan TobaPulp, juga mengonsumsi beras lokal. Hasil panen Lumban-Sitorus digiling di dua penggilingan padi setempat.
"Penggilingan padi disini berjalan baik. Cukup banyak juga karyawan TobaPulp membeli langsung beras dari gilingan padi ini. Mauliate ma di Tuhan, syukurlah," kata Oppu Sehat Manurung boru Sinambela, wanita pengusaha gilingan padi, yang sehari-hari juga rekanan angkut-bibit Eucalyptus dari pembibitan ke lapangan penanaman.
Selain irigasi, sebelumnya Lumban Sitorus juga menerima berbagai program lain CSR dari TobaPulp. Sejak 2003, dimana 5 keluarga menjadi peserta sistem pertanian terpadu berbasis peternakan (IFS – integrated farming system) dan secara umum cukup berhasil. Para peserta diberikan tiga ekor sapi-bali untuk dibesarkan, dengan kewajiban mengembalikan sepasang anakannya, kelak, untuk di-gulirkan kepada peserta baru. Kotoran ternak dijadikan bahan pembuatan pupuk kompos untuk kepentingan pertanian hortikultura, sedangkan hasil dan limbah pertanian berguna sebagai pakan ternak, bahan tambahan untuk pembuatan pupuk kompos, serta pakan untuk perikanan darat (mas, mujari, nila).
"Saya beruntung terpilih menjadi peserta," kata Rudy Sitorus, peserta IFS.[rgu]
KOMENTAR ANDA