post image
KOMENTAR
Kabar ini diterima beberapa saat lalu. Pemerintah di Rusia melarang celana dalam wanita berenda. Larangan serupa diikuti pemerintah Belarusia dan Kazakhstan.

Isu kesehatan adalah alasan di balik pelarangan itu.

Kantor Bea Cukai Bersama yang dibentuk ketiga negara bekas Uni Soviet itu mewajibkan pakaian yang menempel langsung ke tubuh memilikinya setidaknya 6 persen kapas. Peraturan itu berlaku sejak bulan Juli nanti. Impor dan ekspor pakaian yang berenda yang memiliki kurang dari 6 persen kapas akan dilarang, dan tidak akan dijual di toko-toko di kawasan ekonomi bersama ketiga negara itu.

Disebutkan juga bahwa pakaian yang tidak memiliki kadar kapas dalam jumlah minimal itu tidak menyerap kelembaban tubuh dengan sempurna. Ini bisa menimbulkan persoalan kulit di kemudian hari.

Peraturan bernomor ТR СU 017/2011 inilah yang pada akhirnya akan berimbas pada pakaian dalam termasuk celana dalam wanita yang menggunakan bahan renda.

CNN melaporkan, peraturan baru ini ditentang oleh sementara kalangan. Di Kazakhstan, beberapa wanita ditangkap saat menggelar demonstrasi menolak pelarangan ini.

Menteri bea cukai bersama itu, Valery Koreshkov, dalam keterangannya mengatakan bahwa rencana pelarangan ini sudah disosialisasikan jauh-jauh hari, dan semua produser pakaian dalam juga konsumen sudah mengetahui bahwa peraturan ini akan berlaku pada bulan Juli 2014.

Kantor bea cukai bersama yang bentuk Rusia, Belarusia dan Kazakhstan ini didirikan pada 2010. Menurut rencana, kantor bersama bea cukai ini akan mengikuti model kantor dagang Uni Eropa. Di tahun 2015 direncanakan akan dibentuk Kantor Bea Cukai Eurasia yang melingkupi negara-negara lain di kawasan itu. [rmol/hta]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam