Meski banyak pihak mencurigai keterlibatan pilot dan co-pilot dalam sabotase yang menyebabkan elum diketemukannya pesawat MH370, namun pihak maskapai Malaysia Airlines percaya keduanya tidak seperti yang disangkakan banyak orang.
Seperti diketahui, Sabtu lalu pihak kepolisian menggeledah rumah kapten Zaharie Ahmad Shah dan perwira pertama Fariq Abdul Hamid yang terletak di pinggiran kota Kuala Lumpur dekat bandara.
Dari tempat itu, polisi menemukan alat simulator penerbangan yang diduga kuat sebagai alat latihan untuk melakukan pendaratan di tempat dan kondisi darurat.
Penemuan itu pun dikaitkan dengan sikap politik sang pilot yang mendukung kelompok oposisi malaysia di bawah komando Anwar Ibrahim.
"Tolong, biarkan mereka menemukan pesawat lebih dahulu. Zaharie tidak bunuh diri, tidak fanatik terhadap politik seperti yang dikatakan beberapa media asing," kata seorang pilot Malaysia Airlines yang akrab dengan Zaharie kepada Reuters (16/3).
"Apakah salah bagi seseorang untuk berpendapat tentang politik?" katanya.
Sementara itu, penemuan-penemuan itu kemudian dikaitkan dengan peristiwa lain. Sehari sebelum pesawat lenyap, pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Diperkirakan hukuman tersebut mempengaruhi pendukungnya dan kelompok hak asasi manusia internasional. Ditambah lagi dengan status Facebook Zaharie yang berisikan dukungan kepada pihak oposisi Malaysia. [hta]
KOMENTAR ANDA