Dugaan yang mengarah pada kemungkinan pembajakan terhadap pesawat milik Malaysia Airlines MH370 berawal dari percakapan di ruang kokpit yang mencurigakan dan terekam sesaat sebelum komunikasi terputus.
Seperti yang dilansir Reuters, menurut Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin Hussein, kalimat "All Right, good night" yang disampaikan seseorang di dalam kokpit dan menyusul matinya sistim pelacak otomatis pesawat itu memperkuat dugaan akan adanya pembajakan atau sabotase.
"Jawaban untuk pertanyaan Anda adalah ya, itu memang dimatikan sebelumnya," kata dia kepada wartawan menjawab pertanyaan apakah sistem ACARS -satu komputer pemelihara yang mengirim balik data mengenai status pesawat- telah dimatikan sebelum suara dari kokpit sampai.
Kalimat informal pilot ini melawan prosedur radio standard yang mestinya meminta dia untuk membacakan kembali instruksi untuk menghubungi pusat kontrol selanjutnya dan memasukkan tanda panggilan pesawat, kata Hugh Dibley, mantan pilot British Airways dan pakar dari Royal Aeronautical Society.
Para penyelidik kemungkinan mempelajari rekaman untuk setiap isyarat tekanan psikologis dan menentukan identitas penyampai suara untuk memastikan apakah dek penerbangan telah diambil alih oleh pembajak atau oleh pilot sendiri, kata dia.
Para penyelidik Malaysia terus menelusuri latar belakang kedua pilot MH370, awak dan staf lapangan yang bekerja untuk Boeing 777-200ER yang hilang itu untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai mengapa seseorang dalam pesawat menerbangkan pesawat sampai beberapa ribu mil dari jalurnya.
Sementara itu, kepala polisi Malaysia Khalid Au Bakar mengatakan latar belakang penumpang semuanya telah dicek namun tak semua negara yang memiliki penumpang MH370 merespons permintaan Malaysia, kata kepala polisi Malaysia Khalid Abu Bakar. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA