Sebanyak 30 mahasiswa Program Studi Magister Agribisnis Pascasarjana Universitas Medan Area didampingi Ketua Program Studi Dr. Ir. H Yusniar Lubis MMA melakukan kuliah lapangan (field trip) ke PT Aquafarm Nusantara di Unit Pembesaran Toba, Sabtu (15/3/2014). Rombongan diterima oleh Bambang Kuntorosetyo selaku Pimpinan Unit Pembesaran, didampingi oleh Harry Boss Sidabutar, Bagian Pengembangan Sumberdaya Manusia, Budi Saputra dari bagian pengawasan kualitas produksi dan M Darwinsyah, Public Affairs PT Aquafarm Nusantara (Aquafarm).
Yusniar Lubis mengatakan 'field trip' ini merupakan bahagian wajib bagi para mahasiswa pascasarjana, khususnya yang mengambil program studi Agribisnis. Diharapkan, dengan kunjungan ini dapat menambah wawasan dan pelajaran, bagaimana Aquafarm melakukan usaha secara berkelanjutan untuk menghasilkan ikan yang berkualitas ekspor.
Kujungan ini dilakukan dengan berkeliling Danau Toba sembari melihat langsung Keramba Jaring Apung (KJA) milik Aquafarm yang terletak di Dusun Pangambatan, Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Bambang Kuntorosetyo menjelaskan bahwa PT Aquafarm Nusantara sangat berkepentingan terhadap kualitas air yang bersih karena berhubungan dengan keberlanjutan usaha. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan untuk menjaga agar kualitas air danau toba tetap dalam keadaan baik. Diantaranya dengan upaya pemantauan secara mandiri maupun oleh pihak lain yang independen.
"Perusahan setiap bulannya melakukan pemantauan kualitas air dan sendimen Danau Toba. Sedangkan Badan Lingkungan Hidup Sumut dan BLH Kabupaten setiap enam bulan sekali. Hasilnya, kualitas air di Danau Toba di lokasi PT Aquafarm masih berada di bawah ambang baku mutu yang dipersyaratkan sesuai dengan kualitas air klas I," jelasnya.
Ir Syaifuddin MMA, salah seorang dosen yang turut serta dalam kunjungan ini mengatakan, keberadaan perusahaan seperti ini sangat dibutuhkan untuk meminimalisir angka pengangguran di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.
"Pemerintah harus bijak dalam menentukan seluruh langkah yang berkaitan dengan perusahaan seperti ini, pertimbangan mengenai taraf hidup orang banyak harus selalu didahulukan dalam membuat kebijakan," ujarnya. [rgu]
KOMENTAR ANDA