Kubu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mempertanyakan komitmen PDI Perjuangan dalam berpolitik.
Pasalnya, surat perintah harian Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri yang isinya mendukung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, bertolak belakang dengan komitmen bersama Prabowo Subianto pada Pemilu 2009 lalu.
Hal itu ditegaskan politikus Partai Gerindra Mulyadi seperti yang dilansir Rakyat Merdeka Online, Minggu (16/3).
"Surat perintah harian itu isinya mendukung Jokowi sebagai capres yang katanya berlandaskan kejujuran, mata hati dan keadilan. Namun bertolakbelakang komitmen Prabowo Subianto. PDI Perjuangan tidak jujur," katanya.
Disadarinya memang dalam politik segala sesuatunya dikaitkan dengan kepentingan. Tapi, ia menekankan, kepentingan yang dibangun haruslah mengutamakan rakyat dan tidak melanggara komitmen yang sudah dibuat.
"Kalau komitmen terhadap kami dilanggar hanya demi kepentingan menjadi presiden, bagaimana dengan kepentingan rakyat? Jokowi dan PDIP harusnya juga menyadari bahwa Jokowi punya komitmen terhadap masyarakat DKI Jakarta," ujarnya.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA