Gagalnya Sumatera Utara menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang sudah diprediksi sebelumnya. Karena dari awal, Pemprovsu terkesan tidak serius.
Menurut Ketua Komisi E DPRD Sumut, Brilian Mocktar, indikasi ketidakseriusan Pemprovsu menjadi tuan rumah PON diketahui sejak Gatot Pujo Nugroho sebagai Gubernur menyerahkan kewenangan Ketua Tim Pemenangan kepada Sekretaris Daerah (Sekda).
"Kalau Gubsu sebagai pimpinan tim pemenangan PON akan lebih bernilai dan lebih memiliki keputusan dan lobi-lobi pendekatan yang sangat pas kepada daerah lain. Apalagi jika didukung dengan dana yang sangat memadai, kemungkinan peluang besar Sumut menjadi tuan rumah bisa saja terwujud," sebut Brilian.
Pendapat tersebut sempat diungkapkan Brilian saat berlangsung Diskusi Forum Redaktur bertema "PON 2020 Punya Sumut" beberapa waktu lalu.
Menurutnya, keinginan Sumut menjadi tuan rumah PON xx tahun 2020 mendatang sudah lama dirancang sejak era Gubernur Tengku Rizal Nurdin. Namun hingga tiga periode dia menjadi pengurus KONI, Sumut selalu gagal bertarung merebut tuan rumah.
"Kita kalah dalam pertarungan merebut jadi tuan rumah PON tahun 2008 Kalimantan Timur, 2012 Riau dan 2016 mendatang di Jawa Barat. Berarti saya menilai tidak ada keseriusan Pemprovsu dalam hal memenangkan tuan rumah PON tahun 2020 mendatang," ucapnya.
Brilian yang juga menjabat sebagai Ketua Pengprov Ikasi Sumut itu kembali menjelaskan, sudah sejak lama dirinya sebelum pembentukan tim pemenangan PON Sumut bahwa, apapun ceritanya yang menjadi tim pemenangan PON 2020 jika Sumut sangat berkeinginan menjadi tuan rumah harus langsung dikomandoi oleh Gubernur Sumatera Utara.
Brilian menilai, Sumatera Utara jika dibandingkan dengan Papua sangatlah jauh berbeda dari seluruh aspek baik dari infrastruktur sarana olahraga maupun SDM yang ada.
"Secara pribadi saya sangat malu dalam hal ini, kalau saja Jawa Tengah yang menjadi tuan rumah saya salut dan angkat tangan, tapi kalau Papua ya...saya sangat sedih kita kalah dari Papua yang dilihat jauh lebih maju daripada kita," katanya. [ded]
KOMENTAR ANDA