Penderitaan sebagian besar warga SUmatera Utara akibat krisis listrik sejak 2005 lalu, ternyata belum ada apa-apanya dibandingkan dengan warga sebuah desa di Nusa Tenggara Barat.
Desa Prode 3 yang terletak di Kecamatan Plampang, Sumbawa itu selama 15 tahun hidup dalam kegelapan. Karena wilayah itu sejak tahun 1999 itu hingga kini memang belum mendapat aliran listrik dari PLN.
Menurut kepala desa, Idris Hasan, selama ini warga hidup hanya dengan memakai lampu teplok untuk menunjang kegiatannya di waktu malam hari.
Seperti yang dilansir Antara, Selasa (11/3/2014), Idris juga mengaku telah berulang kali mengusulkan kepada PT PLN dan Pemkab Sumbawa agar kondisi di wilayahnya disamakan dengan desa lainnya yang sudah menikmati listrik.
Namun sejauh ini usulan itu tidak mendapat respon. Keadaan ini membuat desa dan warganya menjadi terisolasi, terutama dari perkembangan informasi dari dunia luar.
"Sepertinya masyarakat kami belum merdeka," ucap Idris yang mengaku lelah berurusan dengan PLN dan Pemkab Sumbawa.
Selain belum "merdeka", Idris merasakan wilayahnya dianaktirikan, karena Desa Prode 1 dan Prode 2 yang letaknya berdekatan dengan Prode 3, sudah menikmati listrik.
"Berapapun biaya pemasangan listrik, warga kami tidak mempermasalahkannya. Apalagi 300 kepala keluarga sudah menyatakan minatnya untuk memasang listrik," kata Idris sambil menambahkan bahwa selama ini warga hidup dalam resiko kebakaran yang disebabkan api dari lampu tempel. [hta]
KOMENTAR ANDA