Ribuan Kepala Desa dan Guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Batubara melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Kejaksaan Negeri Lima Puluh di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Aksi ini mereka lakukan karena merasa kinerja jaksa dari Kejari Lima Puluh kerap menakut-nakuti mereka dalam penyaluran bantuan beras miskin dan dana Bantuan Operasiona Sekolah (BOS).
Koordinator aksi mereka, Syaifuddin Lubis mengatakan pihak kejaksaan bahkan terkesan meneror dan mempermalukan mereka, karena para kepala desa dan kepala sekolah ini kerap dipanggil untuk diperiksa sehingga mereka tidak nyaman dalam bekerja. Bahkan pemeriksaannya kerap dilakukan diluar kantor kejaksaan.
"Pemeriksaan di warung itu tidak sepatutnya, mempermalukan kepala desa di hadapan warganya," katanya, Senin (10/3/2014).
Terkait masalam tersebut, mereka meminta agar kepala Kejari Lima Puluh segera turun dari jabatannya, karena dituding tidak mampu membuat kinerja para jaksa lebih maksimal. Mereka juga mengancam akan memboikot pemilu dan meniadakan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) jika masalah ini tidak segera diselesaikan.
Aksi unjuk rasa ini berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Perwakilan pengunjuk rasa diterima oleh Kasubagbin Alofsen Sianturi. Kepada massa ia menyatakan akan melakukan pembicaraan internal kejari untuk menyelesaikan tuntutan para kepala desa dan guru tersebut.[rgu]
KOMENTAR ANDA