Ketua KPU Sumut Mulia Banurea, menjelaskan terjadi tren penurunan partisipasi pemilih di tanah air.
"Pemilu pada tahun 1999 tingkat partisipasi pemilih mencapai 92,7 persen, Pemilu tahun 2004 tingkat partisipasi menurun menjadi 84,07 persen dan kembali menurun pada 2009 menjadi 71 persen," jelas Mulia.
Dalam kurun waktu 10 tahun telah terjadi penurunan partisipasi 21 persen. Sedangkan untuk Pemilukada tingkat partisipasinya lebih rendah lagi.
Salah satu faktor penyebabnya menurut Mulia adalah terlalu sering dilaksanakan Pemilu di negeri ini, sehingga merepotkan masyarakat.
"Ini sudah menjadi pemikiran, maka diputuskan oleh MK pada tahun 2019 akan dilaksanakan serentak," ujar Banurea saat melakukan dialog interaktif bersama para pelajar sekolah menengah atas di SMK Bayu Pertiwi di Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sabtu (8/3/2014).
Sementara itu Gubsu Gatot Pujo Nugroho dalam kesempatan itu menganggap tren menurunnya partisipasi memilih, harus dipandang sebagai sesuatu yang positif oleh caleg.
"Ada kecenderungan masyarakat tidak percaya, ini bisa jadi pemicu dan pemacu bagi para caleg untuk membenahi diri dan meningkatkan kompetensi," Gubsu menjawab pertanyaan salah seorang pelajar.
Usai dialog interaktif, Gubsu dan para pelajar SMK melakukan sosialisasi Pemilu dengan bersama-sama mencelupkan jari mereka ke wadah berisi tinta seperti yang lazim dilakukan usai melakukan pencoblosan di TPS-TPS saat pemungutan suara. [ded]
KOMENTAR ANDA