Janji pengelola PT PLN untuk mengurangi krisis listrik (byarpet) di Sumatera Utara (Sumut) akan dimulai Senin (10/3/2014). Janji itu disampaikan GM Pembangkit PT PLN Sumatera Bagian Utara, Bernadus Sudarmanta kepada media Minggu (9/3/2014).
Janji berkurangnya pemadaman bergilir karena PLN besok akan mengoperasikan PLTGU Belawan GT22 dan telah selesainya perbaikan PLTU Labuhan Angin Unit 1 x 115 MW.
Sekaitan dengan itu, masyarakat Sumatera Utara cukup punya pengalaman buruk dengan janji petinggi PT PLN. Contoh terdekat dan belum kering dari ingatan adalah PLN pernah berjanji pemadaman berakhir mulai November 2013, ternyata malah terus berlanjut hingga Maret 2014.
"Jadi, sebenarnya janji untuk mengurangi pemadaman bergilir seperti menjaring angin. Masyarakat telah bosan dikadali. Terus dibohongi. Apalagi kalau sekadar unjuk kebolehan (show off) belaka," ujar Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK) Farid Wajdi dalam keterangannya kepada Medanbagus.Com, Minggu malam.
Sebab, petinggi PLN melakukan pekerjaan yang tidak bermanfaat. Memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat dinilai hanya "basa-basi".
"PLN sebaiknya tak perlu menabur angin. Kalau tidak mampu bekerja sebaiknya diam saja, jangan banyak janji di masyarakat. Pihak PLN terus melakukan pembohongan publik, masyarakat meminta bukti dari janji PLN tersebut," kecam Farid.
Kata pihak PLN, tambah Farid, pemadaman listrik di tahun 2014 akan diminimalisir intensitasnya, tapi hingga saat ini malah pemadaman listrik kian massif dan warga yang menerima resikonya.
Seperti diketahui, krisis listrik di Sumatera Bagian Utara sudah terjadi sejak 2005, sehingga pemadaman terus terjadi. Saat ini kebutuhan listrik di Sumatera bagian utara mencapai 1.700 megawatt, namun kekurangan pasokan mencapai 330 MW. [ded]
KOMENTAR ANDA