Sebanyak 5 unit traktor tangan diserahkan oleh Staff Ahli Menteri Pertanian Bidang Inovasi dan Teknologi, Mat Syukur kepada pihak Permanent Secretay Kementerian Pertanian (Kemtan), Gambia, Ebrima Jawara.
Penyerahan alat bantu pertanian tersebut merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam membantu capacity building di bidang pertanian di Gambia. Sebelumnya pihak Indonesia juga telah menyerahkan bantuan yang sama terhadap 7 negara Afrika lainnya dalam komitmen yang sama yakni kepada Senegal, Tanzania, Ethiopia, Kenya, Zimbabwe dan Mozambique.
"Bantuan ini merupakan wujud tali persaudaraan yang dekat antara Indonesia dan Gambia dan bagian dari penguatan kerjasama bilateral dalam kerangka kerjasama Selatan-Selatan,” kata Mat Syukur saat menyerahkan bantuan itu pada Kamis (6/3/2014), didampingi Duta Besar RI untuk Gambia berkedudukan di Dakar, Andradjati.
Indonesia, sejak tahun 1996, dalam rangka pembangunan sektor pertanian di negara-negara Afrika, telah membangun dua pusat pelatihan pertanian di Afrika, antara lain ARFTC di Jenoi, Gambia. ARFTC Jenoi mulai dioperasikan tahun 1998. Dalam periode 2010-2013, ARFTC Jenoi telah menyelenggarakan pelatihan pertanian sebanyak 5114 petani Gambia dan petani dari negara-negara di Afrika Barat di antaranya Senegal, Mali, Niger, Sierra Leone, Guinea Bissau, dan Guinea Conakry.
Bantuan Indonesia di Gambia selama ini termasuk juga pengiriman tenaga ahli dan tenaga penyuluh pertanian, pemagangan petani Gambia di Indonesia serta bantuan peralatan dan mesin pertanian. Indonesia, tahun 2008, memberikan bantuan 12 traktor tangan untuk Gambia, serta tahun 2015 akan merevitalisasi ARFTC, Jenoi.
Hubungan bilateral RI-Gambia di berbagai bidang berlangsung dengan baik khususnya dalam kerangka Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan PBB. Gambia merupakan salah satu negara anggota aktif OKI yang berpenduduk 1.8 juta jiwa.[rgu]
KOMENTAR ANDA