Pemilu 2014 semakin dekat. Ancaman gangguan terdeteksi masih ada. Salah satunya tindakan terorisme.
"Tidak tertutup kemungkinan pemilu 2014 menjadi sasaran ancaman teroris. Hal ini diciptakan untuk mengintimidasi peserta-peserta pemilu itu sendiri," ujar Sekjen Badan Koordinasi Nasional Gerakan Masyarakat Anti Anarkis dan Terorisme ( BKN Gemaster) Sumut, Sanjay kepada Medanbagus.com, Jumat (7/3/2014) siang.
Dikatakannya, intimidasi aksi terorisme yang akan mengancam pemilu 2014 ini harus ditekan serendah mungkin dan dengan segala upaya harus ditiadakan.
"Mereka masih tersebar di mana-mana, tetapi arahnya menekan masyarakat untuk mereka ragu dalam memberikan pilihannya. Masyarakat ,polisi dan penegak hukum harus selalu berkoordinasi untuk mengantisipasinya," katanya.
Dikatakannyan, teroris akan selalu ada dimana saja dan kapan saja, karena eksistensi kelompok ini tidak saja karena alasan politik dan ekonomi tetapi juga soal ideologi perjuangan mereka.
"Kelompok teroris ini selalu melakukan operasi melalui tindakan kekerasan, sehingga ketika ada momentum dan peluang, maka aksi terosris sering dilakukan," ujarnya.
Karena itu, untuk menghadapi Pemilu mendatang harus dilakukan pemetaan ancaman sedini mungkin dengan memper sempit ruang gerak, serta modus operandi para teroris, sehingga mereka tidak leluasa mempersiapkan diri untuk menjala nkan operasi.
"Masyarakat juga dihimbau agar jika ada seseorang tidak dikenal yang menginap maupun tinggal diwilayahnya tanpa pemberitahuan maka harus dicurigai dan harus melaporkannya kepada pihak kepolisian. Kita berharap pemilu 2014 agar kondusif dari segala tindakan yang membahayakan," tutupnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA