Pemadaman listrik yang terjadi di Sumatera Utara khususnya Kota Medan membuat pelaku usaha kecil menengah (UKM) semakin terpuruk. Proses produksi mereka terganggu atas tingginya intensitas pemadaman listrik yang terjadi.
Andi (45), salah seorang UKM di Pusat Industri Kecil (PIK), Jalan Menteng Raya, Medan, Kamis (6/3/2014) mengaku, produksi mereka mengalami penurunan akibat hal tersebut.
"Penurunannya hingga 50 persen. Kami sudah mau bangkrut," katanya.
Hal senada juga dikatakan Isnaini , pegrajin tas ditempat yang sama. Dirinya mengaku mengalami penurunan produksi lebih dari 60 persen akibat pemadaman listrik yang terjadi tiga kali sehari dengan durasi 3 jam pemadaman.
"Biasanya saya mampu memproduksi 20 tas per hari, sekarang hanya 8 tas," ujarnya.
Akibatnya, dirinya tidak dapat lagi memasok permintaan yang umumnya berasal dari luar Kota Medan.
"Kita sering mendapat komplain dari pelanggan bahkan ada yang sudah memutus kerjasama akibat ulah pemadaman ini," ungkapnya.
Dirinya juga menyatakan tidak sanggup jika harus menyediakan genset dan bahan bakarnya. Padalah mereka memerlukan listrik untuk berproduksi.
"Kita berharap pemerintah dapat membantu dengan memberikan genset gratis pada mereka agar produksi kami dapat berkesinambungan," harapnya.
Seperti kita ketahui, Pengusaha UKM yang berada di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan terus mengalami keterpurukan sejak krisis moneter pada 1998 lalu. Jumlah pengrajin yang awalnya 100 unit usaha, kini tersisa sekitar 40 unit. Pemadaman listrik ini pun mempersulit kondisi pelaku usaha yang masih bertahan.[rgu]
KOMENTAR ANDA