post image
KOMENTAR
9 Unit pesawat dan 2.361 petugas dikerahkan untuk operasi pemadaman pembakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau. 9 pesawat tersebut yakni water bombing 7 helicopter, untuk TMC 1 Cassa, SAR 1 heli. Sedangkan 2.361 personil terdiri dari orang dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, BMKG, Manggala Agni, SKPD terkait, bantuan perusahaan dan masyarakat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, meski seluruh kekuatan tersebut telah dikerahkan, namun titik api terus bermunculan.

"Menurut pantauan satelit NOAA18 pukul 17.30 WIB,  jumlah hotspot di Riau adalah 5 titik yang tersebar di Bengkalis 1 titik, Rokan Hilir 1 titik dan Siak 1 titik. Sedang pantauan satelit MODIS (Terra dan Aqua) jumlah hotspot Riau adalah 60 titik yang tersebar di Bengkalis 16 titik, Dumai 15 titik, Indragiri Hilir 2 titik, Pulau Meranti 7 titik, Rokan Hilir 15 titik dan Siak 5 titik. Dari pantauan hotspot tersebut dapat disimpulkan bahwa titik api yang masih banyak berada di Bengkalis, Dumai, dan Pulau Meranti," demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (5/3/2014).

Data lain yang disampaikannya yakni  Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU): Pekanbaru 170, Rumbai 172, Minas 159, Duri Camp 158, Duri Field 285, Dumai 153, Bangko 176, Libo 487, Perawang 500, Siak 500, Kandis 500. Artinya sebagian besar wilayah Riau sudah tidak sehat dan berbahaya bagi kesehatan.

"Penderita penyakit akibat asap naik drastis, jumlah penderita ISPA 31.641 orang, pneumonia 563 orang, asma 1.128 orang, Iritasi mata 987 orang, dan iritasi kulit 1.603 orang," sebutnya.[rgu]

Sandy Irawan: Miliki Lokasi Strategis, Pemko Binjai Mestinya Prioritaskan Kawasan Ekonomi

Sebelumnya

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan