post image
KOMENTAR
Rapat Paripurna DPR-RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Rabu (5/3/2014) diwarnai interupsi oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ramadhan Pohan. 

Politisi Demokrat itu melakukan interupsi dan protes terkait krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara. Dia mendesak agar persoalan ini segera diselesaikan dengan solusi dari pusat melalui tekanan langsung dari pimpinan DPR RI.

"Saya terpaksa harus menyampaikan hal ini. Sebab, jika tidak mendapat perhatian, ini akan menjadi benih terhadap revolusi sosial di Sumut. Dan, bisa juga mengancam keutuhan NKRI," kata Ramadhan dalam keterangannya kepada MedanBagus.Com, Rabu (5/3/2014).

Katanya, krisis listrik di Sumut ini, sudah berlangsung lama namun tidak ada tanda-tanda akan berakhir.

"Saya inginkan kepada pimpinan DPR RI bahwa DPR RI mendesak untuk memberikan perhatian yang tinggi terhadap persoalan defisit listrik ini. Rakyat Sumut bertanya, apa yang menyebabkan diskriminasi yang dialami oleh mereka dibandingkan surplus listrik yang ada di Pulau Jawa dan Bali," protesnya, di hadapan seluruh anggota DPR RI yang menghadiri Paripurna.
            
Ramadhan juga menyampaikan temuan saat berkunjung ke Sumut, banyak korban meninggal. Ada akibat kebakaran karena lilin dan hubungan arus pendek.
          
"Kalau misalnya persoalan ini dibiarkan terus menerus, mau jadi apa ini. Saya khawatir terjadi disintegrasi, khususnya dari Sumut," papar Pohan, alumnus SMA 3 Medan.
           
"Kita berharap bahwa ada solusi di sini. Karena di daerah tidak dapat menyelesaikan. Harus ada solusi dari Pusat. Sifatnya mendesak, cepat dan tepat," tegas politisi Demokrat caleg DPR RI Dapil Sumut I Medan, Deliserdang, Sergei, Tebingtinggi. 

Ramadhan mencatat sampai detik ini, dari temuannya berkunjung di Sumut, belum ada tawaran solusi, dan belum ada jaminan kapan krisis listrik di Sumut itu berakhir.

"Yang meninggal sudah banyak. Kerusakan listrik, kerusakan barang elektronik juga kerap terjadi. Banyak kerugian. Kalau tahun lalu masih sifatnya satu hari, sekarang sudah seperti munum obat tiga kali sehari padam lampu di rumah-rumah rakyat," keluh Pohan.

Krisis listrik ini, dalam enam bulan terakhir memenuhi headline-headline koran surat kabar di Sumut.

"Ini suara rakyat. Jadi DPR RI harus memberikan tekanan langsung terhadap persoalan ini," pungkasnya. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa