post image
KOMENTAR
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, sebanyak 30.249 warga menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat asap yang terjadi di Riau. Penderita ISPA menjadii yang terbanyak dibandingkan dengan penderita penyakit lainnya yang terpapar langsung dari dampak asap dari kebakaran lahan tersebut.

"Penderita ispa 30.249, pneumonia 562, asma 1109, iritasi mata 895, iritasi kulit 1490," demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (4/3/2014).

Sutopo menjelaskan saat ini seluruh pihak terkait juga masih terus berupaya melakukan penanganan terhadap kebakaran lahan yang terjadi. Hasilnya, sebanyak 72 titik api berhasil dipadamkan oleh Satgas darat, sehingga jumlah titik api yang masih tersisa semakin sedikit yakni 42 titik api.

Disamping itu, Manggala Agni yang merupakan brigade penanggulangan kebakaran hutan juga berhasil memadamkan 22 hektar kebakaran yang terjadi pada Cagar Biosfir GSK, Suaka Margasatwa Kerumunan, Bukit Lekung dan Dumai.

Selain itu, satgas udara juga terus melakukan upaya pemadaman dengan metode water booming dan survey titik api.

"Heli Sikorsky sudah datang, sehingga searang sudah ada 6 heli pembom air, yang terdiri dari 2 Bolco, 1 SAR, 1 Sikorsky dan 2 Sinar Mas," sebutnya.

Meski sejumlah titik api berhasil dipadamkan, namun BNPB menyebutkan kabut asap masih tetap muncul dari titik api yang masih ada. Hingga pukul 18.55 WIB, Senin (3/3/204) kemarin jarak pandang hanya mencapai 200 meter akibat asap tebal di Riau. Hal ini juga mengindikasikan kualitas udara yang tidak sehat.

"Hujan yang turun dengan intensitas ringan di Mandau, Kuansing, Pelalawan, Rohul dan sebagian SIak serta angin yang bertiup 7 Knots dai utara ke Pekanbaru menyebabkan kondisi asap makin tebal," demikian Sutopo.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel