post image
KOMENTAR
Peserta Konvensi Demokrat, Pramono Edhie Wibowo menyatakan pemerintah Indonesia kedepan harus berani menolak tawaran kerjasama bilateral jika hal tersebut tidak menguntungkan bagi masyarakat. Hal ini disampaikannya saat mengikuti Debat Bernegara putaran ke 7 yang berlangsung di Bogor, Minggu (2/3/2014) dengan Thema Hubungan Internasional dan Kesejahteraan Rakyat.

"Memang tidak ada negara yang benar-benar mandiri saat ini, namun pemerintah juga harus jeli mau bekerja sama dengan siapa, dan efeknya seperti apa. Kesejahteraan masyarakat harus diutamakan," ungkapnya dalam debat yang juga dihadiri Presiden SBY dan Ani Yudhoyono.

Pramono menyebutan, komplikasi kebutuhan membuat seluruh negara yang ada di dunia harus menggelar kerjasama dengan negara lainnya. Untuk itu masing-masing negara terus membenahi sumber daya manusia mereka untuk mampu bersaing dan 'memenangkan' negaranya dalam kerjasama tersebut. Indonesia menjadi negara yang 'menang' dari segi kekayaan alam dari setiap kerjasama yang ada, namun hal ini menurutnya belum diikuti dengan kemenangan dari sisi SDM.

"Untuk itulah pemenuhan kebutuhan pokok, akses kesehatan dan pendidikan berkualitas yang merata adalah hal yang utamanya harus diusahakan untuk rakyat," ungkap Edhie.

Edhie menjelaskan, kekuatan ekonomi dunia yag saat ini berada dibawah pengaruh Amerika Serika dan Republik Rakyat Cina merupakan contoh kemampuan negara tersebut dalam membangun SDM mereka sebelum bekerjasama dengan negara lain. Menghadapi 2 kekuatan besar ini, Edhie memastikan Indonesia tidak bisa condong kepada salah satunya, namun harus menyesuaikan pola kerjasama dengan keduanya.

"Indonesia harus tetap sebagai jati dirinya, kita pelajari kenapa Cina butuh Indonesia, kita pelajari kenapa Amerika Serikat butuh Indonesia.Untuk kemudian kita sesuaikan hubungan internasional kita setepat-tepatnya terhadap kedua negara adidaya ekonomi tersebut," tutup Edhie.[rgu]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa