Pengamat Politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Frans Bapa Tokan, menilai partai politik belum serius dalam melibatkan calon legislatif (caleg) perempuan pada pemilu legislatif 2014. Menurutnya, keterlibatan kalangan perempuan masih hanya sebatas fomalitas partai untuk memenuhi syarat keterwakilan kaum perempuan saja.
"Pelibatan sejumlah calon legislatif (caleg) perempuan oleh partai politik peserta pemilu 2014 masih sebatas pemenuhan kuota dan sangat formalistis," katanya, dilansir antaranews.com, Minggu (2/3/2014).
Ia menyebutka, kepesertaan perempuan sebagai caleg memang meningkat pada tahun 2014 ini dibandingkan dengan kepesertaan perempuan pada pemilu 2009 lalu. Namun menurutnya hal ini hanya menjadi dampak dari peraturan yang memaksa partai politik untuk memenuhi kuota calon perempuan pada setiap dapil mereka. Hal ini membuat persentase caleg perempuan yang benar-benar memiliki kemampuan mumpuni dibidang politik sangat minim.
"Hanya sekitar 10 persen calon legislatif perempuan yang memiliki kemampuan yang mumpuni, untuk bersaing dan akan menjadi wakil rakyat berkualitas, selebihnya caleg yang tak punya kualitas dan hanya sekadar penuhi kuota sebagaimana yang sudah diatur dalam ketentuan," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA