KPU Sumatera Utara mengatakan saat ini mereka mulai menjalin koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait proses pemulangan para pengungsi Sinabung yang juga berpengaruh terhadap proses persiapan Pemilu 2014 di Kabupaten Karo.
"Kemarin kan kita sudah mendata di posko pengungsian, namun seiring membaiknya situasi ternyata mereka dipulangkan, ini memang menjadi masalah baru lagi bagi KPU," kata Komisioner KPU Sumatera Utara, Benget Silitonga, Kamis (27/2/2014).
Dijelaskannya, KPU Kabupaten Karo sebelumnya sudah membuat skenario pengadaan TPS pada posko-posko pengungsian terdekat. Untuk itu, mereka juga telah melakukan pendataan ulang pengungsi yang terdata dalam DPT pada posko-posko tersebut dengan harapan agar para pemilih bisa dikonsentrasikan mencoblos pada TPS tersebut. Namun seiring pemulangan sebagian pengungsi, maka pendataan tersebut dipastikan harus kembali diulang.
"Makanya nanti kita berharap, 3 minggu sebelum pelaksanaan pemungutan suara dilakukan, seluruh aktivitas pemulangan pengungsi stop dulu, kita akan mengkoordinasikan ini dengan BNPB," ujarnya.
Diketahui, pelaksanaan pemilu di Kabupaten Karo dipastikan tidak bisa berjalan normal mengingat bencana yang sedang terjadi. Sebelumnya penyelenggara pemilu telah merancang pembuatan TPS disekitar posko pengungsi yang akan diisi oleh warga yang terdapftar dalam DPT dan menghuni posko pengungsian terdekat dari TPS tersebut. Namun seiring membaiknya situasi, sebagian pengungsi yang berasal dari desa diluar radius 5 kilometer sudah dipulangkan. Kondisi ini membuat pendataan harus kembali diulang.[rgu]
KOMENTAR ANDA