Aksi demo mahasiswa Universitas Simalungun (USI) di hari ketiga, didepan gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematangsiantar, diwarnai aksi pemukulan, Rabu (26/2/2014). Kali ini, belasan mahasiswa menjadi korban pemukulan pegawai kejaksaan dan polisi yang mengawal aksi demo itu
Pemukulan berawal dari tindakan mahasiswa USI yang hendak menerobos masuk kedalam gedung Kejari. Pintu gerbang besi berhasil dididobrak mahasiswa hingga lepas. Namun mahasiswa tidak berhasil menerobos barigade petugas Polres Siantar yang melakukan penjagaan.
Begitu pintu gerbang berhasil dijebol, aksi saling dorong antara polisi bersama pegawai kejaksaan dengan ratusan mahasiswa USI-pun terjadi. Namun tiba-tiba, aksi dorong-dorongan itu berubah menjadi pemukulan. Tidak diketahui siapa yang memulai pemukulan.
Menurut Johannes Sembiring, mahasiswa FKIP USI yang ditemui di ruang tunggu Polres Siantar mengatakan, sedikitnya ada 15 mahasiswa yang menjadi korban pemukulan. Salah satu diantara mahasiswa bernama Bulan Damanik mengalami lembam akibat terkena pukulan tersebut dan dilarikan ke rumah sakit.
"Terkena pukulan pada bagian rusuk dan sekitar matanya. Selepas menjadi korban pemukulan, Bulan Damanik dilarikan ke Rumah Sakit Umum Dr Djasamen Saragih," kata Johannes Sembiring.
Beberapa korban lainnya yang disebut turut menjadi korban pemukulan antara lain, Jonli Simarmata yang merupakan koordinator pengunjuk rasa, dan juga Roman Jaya Silalahi.
"Almamater yang mereka kenakan juga koyak," sebutnya.
Rencananya mahasiswa akan melaporkan aksi pemukulan tersebut kepada pihak kepolisian.[rgu]
KOMENTAR ANDA