Mantan Kepala Staff TNI AD, Pramono Edhie Wibowo mendukung wacana pemberian nama John Lie untuk salah satu Kapal Rakyat Indonesia (KRI) muilti role light frigate (MRLF).
Meski merupaka keturunan dari Tionghoa, namun John Lie yang memiliki nama lengkap John Lie Tjeng Tjoan tersebut menurutnya layak untuk menjadi nama KRI sebab yang bersangkutan sudah tercatat sebagai pahlawan nasional serta mendapat Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 November 2009.
"Seluruh warga negara Indonesia memberikan dharma bakti kepada bangsa dan negaranya layak diabadikan dalam penamaan KRI," tegas Edhie, di Pankalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (25/2/2014).
Edhie melanjutkan bahwa latar belakang suku dan agama bukan alasan dalam menilai kepahlawananan sesorang. Namun, pengabdiannya selama menjadi prajurit TNI AL menjadi bukti penting yang harus diperhatikan.
"John Lie adalah contoh bagaimana seseorang yang bahkan dari keluarga kaya minoritas memutuskan untuk bergabung dengan Angkatan Laut untuk menumpas kelompok separatis Maluku demi mempertahankan eksistensi Republik," Jelasnya
Pria yang dijuluki the black speed boat ini pensiun pada tahun 1967 sebagai Laksamana Angkatan Laut berbintang dua.
"Penamaan John Lie sebagai nama salah satu KRI saya harap dapat memberikan contoh dan motivasi kepada seluruh warga Indonesia akan kecintaan dan pengorbaan sesorang demi mempertahankan kesatuan bangsa dan negara," tutup Edhie.
Diketahui TNI AL membeli 3 KRI yang baru, masing-masing akan diberi nama KRI Bung Tomo, KRI Usman Harun, dan KRI John Lie.[rgu]
KOMENTAR ANDA