post image
KOMENTAR
Ribuan massa Front Rakyat Bersatu (FRB) berencana untuk melumpuhkan akses masuk ke bandara Kualanamu pagi ini, Rabu (19/2/2014). Aksi dilakukan guna menuntut pemerintah segera menyelesaikan konflik agraria di Sumut khususnya Deliserdang.

Pantauan di lapangan, sebagian massa terlihat sudah berkumpul di kampus Universitas Sumatera Utara (USU). Mereka akan bergerak menuju titik kumpul di Simpang Kayu Besar, Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang.

Sedikitnya 50 massa yang terdiri dari mahasiswa HMI Komisariat Fisip dan Hukum USU, Serikat Petani, Buruh, Persatuan Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka.

"Kami menunggu teman-teman untuk berkumpul. Setelah itu bergerak bersama menuju Simpang Kayu Besar," ujar Mukhlis salah seorang peserta aksi.

Menurutnya, aksi dilakukan ke Kualanamu agar pemerintah memandang serius masalah kasus agraria di Sumatera Utara.

"Kualanamu gerbang vital di Sumatera Utara sehingga tuntutan kami bisa menjadi perhatian pemerintah," ujarnya.

Diketehui, akses jalan menuju Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Rabu (19/2/2014) ini, terancam lumpuh menyusul klaim massa yang tergabung dalam Front Rakyat Bersatu (FRB) untuk menggelar demo di pintu tol masuk bandara yang berada di Kabupaten Deliserdang tersebut.

Massa FRB mengklaim akan turunkan masssa sekitar 50 ribu orang yang terdiri dari para buruh petani, nelayan dan mahasiswa.

Aksi tersebut dilakukan guna menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan konflik agraria yang ada di Sumut khusunya Deliserdang.

"Ada 50 ribu massa yang akan kita turunkan . Aksi ini akan kita lakukan dari Rabu hingga Selasa (19 s/d 25 Februari 2014). Kita sudah memantapkan aksi kita ini," ujar Ketua FRB, Prabu Alam, dalam pertemuan dengan wartawan Selasa (18/2) kemarin. [ded]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel