post image
KOMENTAR
Akses jalan menuju Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Rabu (19/2/2014) ini terancam lumpuh menyusul klaim massa yang tergabung dalam Front Rakyat Bersatu (FRB) akan melumpuhkan akses masuk ke bandara yang berada di Kabupaten Deliserdang tersebut.

Massa FRB mengklaim akan turunkan masssa sekitar 50 ribu orang yang terdiri dari para buruh petani, nelayan dan mahasiswa.

Aksi tersebut dilakukan guna menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan konflik agraria yang ada di Sumut khusunya Deliserdang.

"Ada 50 ribu massa yang akan kita turunkan . Aksi ini akan kita lakukan dari Rabu hingga Selasa (19 s/d 25 Februari 2014). Kita sudah memantapkan aksi kita ini," ujar Ketua FRB, Prabu Alam, dalam pertemuan dengan wartawan Selasa (18/2) kemarin.

Dikatakannya, massa akan berkumpul di Simpang Kayu Besar, Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang dan bergerak ke lokasi aksi gerbang tol Kualanamu secara bergiliran untuk menghindari blokade dari pihak kepolisian.

"Kami memohon maaf kepada pengguna jalan khususnya yang akan ke KNIA apabila terjadinya kemacetan. Namun, kami sejauh mungkin tidak akan menghalangi masyarakat atau pengguna jalan yang hendak pergi dan masuk Bandara KNIA," katanya.

Dijelaskannya, unjuk rasa tersebut dilakukan karena sampai sekarang belum ada kejelasan tentang 257 kasus konflik lahan yang terjadi antara PTPN II dengan Forum Rakyat Bersatu, sejak tahun 1972 sampai sekarang. [rgu] 

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel