Paguyuban Keluarga Besar (PKB) Pujakesuma menegaskan posisi mereka untuk tidak terjebak dalam politik praktis. Penegasan ini muncul dalam Rapat Kerja Nasional yang digelar 9-10 Februari lalu di Theme Park Pantai Cermin, Serdangbedagai.
Rakerna PBK Pujakesuma versi Irjen Pol oegroseno sebagai Ketua Umum Pusat tersebut juga berhasil menyusun panduan bagi warga Pujakesuma untuk menjadi pemilih cerdas pada setiap momen pemilu.
"Panduan itu segera disosialisasikan kepada seluruh warga PKB-Pujakesuma," ujar Ketua Panitia Rakernas, Subandi dalam keterangan pers yang diterima MedanBagus.Com, Selasa (18/2/2014).
Subandi menyebutkan, sebanyak 135 peserta yang berasal dari 11 Pengurus Wilayah (PW) dan 43 Pengurus Daerah (PD) Kab/Kota sependapat, panduan semacam itu diperlukan agar warga PKB-Pujakesuma tidak terpecahbelah, tidak gagap dan tidak berperilaku transaksional-pragmatisme (wani piro) dalam menghadapi even pemilu.
Lebih penting lagi, tambah Subandi, dengan telah disetujuinya panduan tersebut, warga PKB-Pujakesuma tidak gampang lagi membawa-bawa nama organisasi untuk kepentingan politik praktis.
"PKB-Pujakesuma tidak terseret ke dalam kepentingan politik praktis," tegas Subandi.
Selain menyusun panduan untuk menjadi pemilih cerdas, rakernas juga menyepakati beberapa hal penting yang menjadi progam PKB-Pujakesuma. Diantaranya kewajiban setiap Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah untuk menjadi 'bapak asuh' bagi kelompok dan kegiatan kesenian Jawa di daerahnya masing-masing.
Juga perlunya penataan organisasi secara komputerisasi dan terpusat baik menyangkut data kepengurusan maupun data anggota dari tingkat pusat hingga tingkat desa/kelurahan.
Tidak kalah pentingnya, adalah penerbitan Buku Sejarah PKB-Pujakesuma, sehingga kalangan muda Pujakesuma dapat lebih memahami makna dan tujuan dibentuknya Pujakesuma.
"Alhamdulillah, rakernas menghasilkan beberapa hal positif bagi kemajuan PKB-Pujakesuma," demikian Subandi. [ded]
KOMENTAR ANDA