Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi pengungsi yang menjadi korban erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur. Kunjungan tersebut sekaligus untuk memimpin langsung penanganan langsung terhadap para pengungsi yang saat ini masih 83.207 Jiwa di 210 titik pengungsian.Dalam kunjungan tersebut, Presiden bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri terkait, Kepala BNPB, Gubernur Jawa Timur, Walikota Batu dan rombongan menyempatkan diri untuk makan bersama dengan para pengungsi di GOR Ganesha Kecamatan Batu, Kota Batu.
"Presiden makan nasi bungkus bersama para pengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (18/2/214).
Dalam instruksinya, Presiden juga memberikan 3 arahan kepada Kepala BNPB, Syamsul Maarif, dan Kepala Badan Geologi Surono yaitu: Pertama, operasi tanggap darurat terus dilakukan sampai status Gunung Kelud diturunkan, kedua agar jangan terjadi korban seperti di Sinabung, dan ketiga, Pemda harus terus-menerus menyosialisasikan ancaman Gunung Kelud kepada masyarakat dengan sejelas-jelasnya.
Selain itu, SBY juga menyampaikan terima kasih kepada Walikota Batu yang menerima pengungsi dari Kabupaten Malang. Pemda dibantu Pemerintah Pusat akan memperbaiki kerusakan rumah dan fasilitas umum dengan gotong royong. Pemerintah juga akan membantu lahan pertanian yang rusak dan peternakan yang terganggu. Pendidikan anak-anak sekolah agar diperhatikan dan diberikan bantuan bagi para siswa.
Data yang disampaika Sutopo, hingga saat ini jumlah pengungsi terdapat 83.207 jiwa di 210 titik yakni di Kabupaten Kediri sebanyak 39.018 jiwa yang tersebar pada 82 titik pengungsian, di Kota Batu 10.050 jiwa yang tersebar pada 35 titik pengungsian, di Kabupaten Blitar 8.193 jiwa yang tersebar di 3 titik pengungsian, di Kabupaten Malang 25.151 jiwa yang tersebar pada 81 titik pengungsian dan di Kabupaten Jombang sebanya 795 jiwa pada 9 titik pengungsian.[rgu]
KOMENTAR ANDA