Pelaku pembunuhan Ngatiran (50), warga Pasar III, Gang Karso Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Mabar Hilir hingga kini masih bebas berkeliaran. Tidak ditangkapnya pelaku pembunuhan tersebut ditengarai karena ada dugaan pelaku dibacking oknum aparat.
"Kami menduga pelaku yang membunuh ayah kami dilindungi oleh oknum aparat, karena mereka masih bebas berkeliaran," ujar anak korban, Hatta (30), Minggu (16/2/2014) malam.
Dikatakannya, terbunuhnya orang tuanya dikarnakan permasalahan tanah garapan antara kelompok Andi Baktiar dengan Cipto.
"Masalah tanah garapan bang. Mereka yang bertengkar orangtuaku yang jadi sasaran. Kami minta pihak Polresta Medan dan Polsek Percut untuk menangkap pelaku yang memmbunuh orang tua kami," ujarnya.
Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Ronald Sipayung mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman penyelidikan.
"Masih kita lidik. Untuk saksi ada 15 orang lebih yang sudah kita periksa, termasuk keluarga korban dan warga yang berada di lokasi saat terjadinya bentrok," katanya.
Ditanya motif pembunuhan, Ronald juga mengaku belum bisa memastikannya. "Istri korban belum kita periksa karena baru selesai autopsi. Jadi, beberapa hari nanti bisa kita periksa," tutup Ronald.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Zulkifli Harahap mengaku ada sembilan orang yang diamankan dalam bentrokan itu.
"Statusnya ga ada apa-apa, mereka hanya sebagai saksi karena mereka diamankan pas lagi ngumpul," katanya.
Dia juag enggan menjelaskan motif bentrokan apakah terkait perebutan lahan garapan.
"Saya kurang tahu kelompok dari mana. Kalau perebutan lahan garapan kan biasa," katanya lagi.
Diketahui, sembilan orang diamankan pihak Polsek Percut terkait perebutan lahan garapan Haji Anif di Dusun IX Kampung Agas Pasar III Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Deli, Serdang, Selasa (12/2) malam lalu. Selanjutnya, ke-9 orang tersebut diboyong ke Mapolresta Medan untuk dimintai keterangan namun kemudian dibebaskan kembali. [ded]
KOMENTAR ANDA