Bentokan yang berujung tewasnya Ngatirin, masih diselidiki pihak kepolisian. Pria berusia 55 tahun tersebut tewas bersimbah darah diduga rebutan lahan tanah garapan, Rabu (12/2/2014) malam.
Warga Jalan Pancing, Gang Karso, Lingkungan X, Kelurahan Mabar Hilir , Kecamatan Medan Deli itu diketahui sudah 9 tahun menghuni tanah garapan itu.
" Namun 1 bulan ini korban sering diteror oleh salah seorang kelompok penggarap. Sempat juga terjadi terjadi pembakaran beberapa rumah warga, korban tewas dengan luka tusukan di perut dan dadanya," ujar seorang warga, Surya (41).
Dikatakannya, mayat korban pertama kali ditemukan warga yang melintas di tanah garapan Kampung Agan, Desa Sampali (belakang Vihara Cemara Asri-red) Kecamatan Percut Seituan.
"Korban ditemukan tewas disamping sepeda listriknya," ujarnya.
Dijelaskannya, terbunuhnya korban diduga permasalahan tanah garapan antara kelompok Andi Baktiar dengan Cipto. Akibat kejadian itu, korban pun dibawa kerumah sakit Pringadi Medan guna dilakukan otopsi.
Atas kejadian itu, sedikitnya 9 orang diamankan Unit Jahtanras Polresta Medan untuk dilakukan penyidikan.
Kesembilan orang tersebut kini berada di ruang 2 Jahtanras Gedung Satreskrim Polresta Medan guna pemeriksaan.
Wakasat Reskrim Polresta Medan, AKP Yudi Frianto saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan tersebut.
"Bena dan masih kita interogasi," ujarnya Rabu malam. [ded]
KOMENTAR ANDA