Tiga hari menjelang perayaan Valentine 14 Februari mendatang, pedagang bunga di Medan mulai diburu kalangan muda-mudi. Kebanyakan pembeli adalah para pelajar dan mahasiswa yang ingin merayakan hari kasih sayang bersama teman dekatnya."Ya, sudah mulai ramai sejak seminggu terakhir. Selama ini, yang mencari bunga untuk Valentine kebanyakan memang anak muda," kata Nini, pemilik Toko Roemah Boenga di Jalan Guru Patimpus No 7 Medan.
Roemah Boenga, merupakan salah satu toko yang lima tahun terakhir melahirkan karya aneka bunga hias (artificial) dan segar di Medan.
Menurut Nini, permintaan untuk Valentine sudah mulai banyak sejak H-7, hingga tiga hari sebelum momentum Hari Kasih Sayang, dan puncaknya pada tanggal 14 Februari.
Ia mengakui bahwa kecenderungan setiap menjelang momentum Valentine berdampak pada naiknya permintaan bunga sudah berlangsung bertahun-tahun, termasuk pada tahun ini.
"Tahun ini momennya berdekatan dengan perayaan Imlek, sehingga lonjakan permintaan bisa mencapai 100 persen," katanya.
Berdasarkan pengalamannya pada tahun lalu, dia sanggup menghabiskan sampai 300 tangkai bunga/hari menjelang perayaan Valentine, sementara pada hari-hari biasa sekitar 100 tangkai/hari."Harganya bervariasi, tergantung modelnya. Sebab, ada yang saya jual bentuk tangkai dan rangkaian. Yang paling laris untuk perayaan Valentine ya bentuk tangkai, beberapa juga ada yang mencari bentuk rangkai," katanya.
Untuk setiap tangkai bunga mawar kertas, dia biasanya mematok harga Rp20.000/buah hingga Rp 300 ribu bergantung rangkaiannya. Demikian pula bunga mawar segar mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 1 jutaan, disesuaikan dengan bentuk rangkai dan jumlah bunganya.
Perayaan Valentine yang hampir berbarengan dengan momentum Imlek, kata Nini, membuat bunga sedap malam dan krisan ikut laris meski tak sebanyak mawar, terutama warna merah, merah muda, dan putih yang paling laris. [ded]
KOMENTAR ANDA