Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, pihaknya akan menyewa pesawat ampbhibi BE-200 dan Helicopter Kamov pembom air dari Rusia. Hal ini dilakukan untuk memudahkan operasi pengendalian kebakaran hutan yang mulai kembali marak terjadi.
"Selain dengan pemboman air dari udara, pengendalian juga dengan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan," ujarnya, Selasa (11/2/2014).
Sutopo menjelaskan, tahun ini bencana asap yang berasal dari kebakaran hutan terjadi lebih awal dari biasanya. Menurutnya bencana asap biasanya terjadi pada Mei-Juni, namun pada tahun 2014 ini bencana asap tersebut sudah terlihat sejak Januari 2014 lalu.
"Bencana asap kembali terjadi di beberapa daerah di Riau dan Kalimantan Barat," sebutnya.
Musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih kering dibandingkan tahun 2013. El Nino lemah diperkirakan menambah kering musim kemarau sehingga dapat memicu meningkatnya bencana asap.[rgu]
KOMENTAR ANDA